RILISAN NOVEMBER: RAY VIERA LAXMANA DAN THE CHRONICLES OF MANIMAL AND SAMARA

 


Mahu tak mahu, suka tak suka, semasa pandemik ini menjadi situasi tersulit bagi para musisi. Sedikitnya acara persembahan, berkurangnya pendengar musik di digital streaming, berkurangnya kreativiti, menjadi beberapa alasannya. Begitu pula dengan Ray Viera Laxmana, solois asal Bandung yang cukup merasakan efek dari masa pandemik ini

 

Setelah merilis EP perdananya pada bulan Mac yang lalu, Ray Viera Laxmana yang akrab disapa Ray ini akhirnya kembali merilis single terbarunya yang bertajuk StUCK. Single StUCK ini dirasa sangat personal untuk Ray kerana menceritakan pengalaman peribadinya selama pandemik melanda yang membuat dirinya sempat kehilangan kreativiti dan juga perasaan jenuh dengan rutin yang repetitif setiap harinya.




Berbeza dengan rilisan sebelumnya, Ray menggabungkan beberapa unsur yang sedikit berbeza saat penggarapan single StUCK. Dengan tempo yang lebih upbeat dan juga terinspirasi dari musik-musik Alternatif Pop, Indie Rock, Jazz, hingga musik Ska.

Single StUCK dari Ray Viera Laxmana sudahpun tersedia di seluruh Digital Streaming Platform seperti Spotify, Apple Music, Joox, Resso, dan lainnya, pada tanggal 6 November 2020.


The Chronicles of Manimal and Samara (TCOMAS) adalah duo yang berpangkalan di London yang dibentuk pada hujung tahun 2019 oleh Andrea Papi dan Daphne Ang. Diilhamkan oleh inovasi muzik Kraftwerk dan TOOL dan puisi Sylvia Plath, Virginia Woolf dan Jim Morrison. TCOMAS terus mengisi jurang dalam muzik dengan menyatukan muzik, sastera, seni dan sejarah ke ruang di mana puisi dan perkataan yang diucapkan bertemu elektronik dan rock.

Single terbaru bertajuk The Descent menyajikan pengalaman teater dari keindahan dan kebrutalan alam. Lagu ini diceritakan melalui suara alam yang dipersonifikasikan dengan monolog yang menyedihkan untuk memperingatkan kita akan bencana yang akan datang.




Lagu ini memberikan gambaran tentang jiwa dan inti dari Mother Nature dan dualitasnya - yang sekaligus Gaia - ibu yang paling lembut, yang di pangkuannya memberi makan tumbuh-tumbuhan dan semua yang hidup, dan Mother Nature - penyamaan yang hebat, dewi murka Kali, dia yang menjadi sumber semua bencana Bumi.

Hipnotik, meditasi, dan pahit, ‘The Descent’ bertujuan untuk membangkitkan pengalaman tentang kemurnian dan keindahan alam dan seberapa cepat dia dapat berubah menjadi kekuatan liar dan merosakkan, membawa kematian dan kehancuran bagi semua orang yang berdiri di jalannya. mewakili kebebasan alam dari peradaban.

'The Descent' oleh The Chronicles of Manimal dan Samara, sudahpun dirilis di seluruh dunia pada 6 November 2020.


Comments